Selasa, 09 Desember 2014

ILMUAN SWEDIA MENEMUKAN UNSUR BARU



Tabel periodik kimia yang berisi 117 unsur kimia akan memiliki anggota baru. Ilmuwan mengkonfirmasi penemuan unsur kimia baru. Apa itu? 
Para peneliti dari Universitas Lund di Swedia menemukan unsur itu dengan menumbukkan satu unsur, kalsium ke dalam atom lain, americium. Unsur baru dengan cepat terbentuk dalam cipratan radiasi. 
Dalam laporan CNN, Kamis (29/8), unsur baru tersebut memiliki 115 proton di pusatnya. Hal itu memberi nomor atom ke 115 dalam tabel periodik, daftar semua unsur yang dikenal selama ini. 
Kelompok ilmuwan Swedia merupakan yang kedua dalam menciptakan unsur kimia. Sekelompok ilmuwan Rusia mengumpulkan atom dari jenis yang sama pada 2004. Namun, percobaan baru menguatkan hasil sebelumnya dan mengukuhkan keberadaan atom 115 tersebut. 
Meski demikian, hal itu tidak berarti akan membuat unsur 115 berada di tabel periodik. Penemuan tersebut masih harus disetujui oleh sebuah komite yang terdiri dari anggota Internasional Union of Pure dan Applied Chemistry serta International Union of Pure and Pallied Physics. 
Kelompok tersebut bekerja dalam menentukan apakah bukti tersebut sudah cukup untuk membuktikan perlu adanya elemen baru. Dalam kimia semakin banyak proton atom yang dimiliki, maka semakin tinggi angka pada tabel periodik. 
Dengan 115 proton, unsur baru tersebut berada diantara unsur super berat. Untuk perbandingan, atom timbal hanya memiliki 82 proton, emas memiliki 79 proton. Namun, unsur tersebut tidak dapat ditemukan dalam bongkahan asli. 
Elemen dengan nomor tertinggi di tabel periodik yang bisa terbentuk dengan sendirinya adalah uranium dengan 92 proton di pusatnya. Hanya saja, sejumlah plutonium dan neptunium juga dapat ditemukan terbentuk secara alami. 
"Semua elemen dengan jumlah proton lebih banyak diciptakan dari reaksi nuklir," ujar Pusat Hemholtz untuk penelitian Ion Berat di Jerman, tempat dimana ilmuwan Swedia membuat unsur 115. 

Penemuan Spektakuler di Bidang Kimia


Apa saja daftar penemuan spektakuler di bidang kimia yang sudah berhasil dipublikasikan oleh para ilmuwan kimia dunia? Berikut ini beberapa penelitian terbaru yang dirilis pada tahun 2010:
1. Penemuan dua senyawa baru yang diyakini mampu mengobati manusia dari kecanduan rokok dan alkohol.
Penemuan spektakuler di bidang kimia yang satu ini terkait dengan peran kimia di bidang kesehatan. Para ilmuwan peneliti asal Klinik Ernest Gallo serta Pusat Penelitian di Universitas California, San Francisco, dan Pfizer Inc, telah menentukan bahwa dua senyawa baru mungkin diperkirakan cukup efektif untuk mengobati ketergantungan terhadap alkohol dan nikotin pada saat yang bersamaan. “Data kami telah menunjukkan bahwa dengan cara menargetkan subtipe nAChR tertentu, dimungkinkan akan bisa mengobati ketergantungan seseorang terhadap alkohol dan nikotin dengan satu obat,” itulah pernyataan resmi para peneliti tersebut. Sementara nAChRs sendiri merupakan protein yang ditemukan di dalam otak serta sistem saraf pusat lebih luas yang berfungsi untuk memediasi efek zat-zat seperti nikotin. Dua senyawa yang dimaksud tersebut adalah CP-601932 dan PF-4575180.
Berikut ini adalah struktur molekul dari kedua senyawa tersebut:
n
2. Penemuan alat baru untuk membuang logam berat di air
Penemuan spektakuler di bidang kimia selanjutnya adalah pada peran ilmuwan kimia untuk menciptakan lingkungan yang sehat. Salah satu konsekuensi dari adanya aktivitas industri adalah pencemaran logam berat di lingkungan akibat dari aktivitas industri tersebut. Cukup diakui bahwa membuang logam berat ke lingkungan seperti air adalah perkara berat yang saat ini selalu menjadi pekerjaan rumah tak terselesaikan oleh berbagai perusahaan industri. Untuk menjawab semua itu, para insinyur asal Universitas Brown telahh mengembangkan sebuah sistem yang dengan cukup bersih dan efisien, mampu membuang logam berat jejak dari air. Dalam uji cobanya, para peneliti tersebut menunjukkan bahwa sistem tersebut mampu mengurangi konsentrasi cadmium (Cd), tembaga (Cu), dan nikel (Ni) dan mengembalikan air yang tercemar ke nilai yang mendekati atau di bawah standar yang bisa diterima. Sistem tersebut diberi nama presipitasi elektrowinning siklis–cyclic electrowinning precipitation (CEP), yang terbukti mampu membuang hingga 99 persen tembaga, cadmium, serta nikel. Dan juga kemampuannya dalam menyisakan air yang tercemar berada di standar kebersihan yang diterima.
3. Penemuan robot molekuler yang mampu menjalankan perintah
Penemuan spektakuler di bidang kimia kali ini adalah terkait dengan peran ilmu kimia di bidang tekonologi. Para ilmuwan saat ini telah mampu mengembangkan sebuah robot molekuler yang dirancang untuk dapat diprogram. Robot molekuler merupakan sebuah mesin sub mikroskopsi molekuler yang terbuat terbuat dari DNA sintesis dan bergerak di antara lokasi jalur yang terpisah pada jarak 6 nano meter saja. Sebelumnya, ilmuwan lain telah menemukan robot sejenis yang terbuat dari molekul DNA sintesis dan mampu bergerak secara otonom. Inovasi dari penemuan ini adalah bagaimana agar robot tersebut mampu bergerak ke segala jalur dan tidak hanya bergerak lurus. Inilah yang membuat penemuan ini menjadi penting, yakni kuncinya terletak pada “jepitan bahan bakar,” yakni sebuah molekul yang akan bertindak sebagai sumber energi kimia dari robot tersebut sekaligus juga fungsinya untuk mendorong robot sepanjang jalur serta sebagai instruksi routing. Instruksi ini nantinya akan memberi tahu si robot ke arah mana harus bergerak selanjutnya, apakah ke kanan, ke kiri, persimpangan di sebuah jalur dan sebagainya. Bahan ini secara tepat mampu mengendalikan rute robot, sekaligus juga akan memungkinkan terjadinya proses transfer obat atau bahan lainnya ke tubuh robot tersebut.
Sumber : http://informasitips.com/penemuan-spektakuler-di-bidang-kimia

IDENTITAS PENDIDIKAN KIMIA S1 UNNES

IDENTITAS PROGRAM STUDI (PRODI) PENDIDIKAN KIMIA

Akreditasi A
Nama Prodi
:
PENDIDIKAN KIMIA (S1)
Izin
:
Kepmen PTIP Nomor: 40 tahun 1965, tanggal 8 Maret 1965 disahkan dengan Keppres Nomor: 271 tahun 1965, tanggal 14 September 1965
Akreditasi
:
Amat Baik A (366) Keputusan BAN-PT No. 002/BAN-PT/Ak-XIV/S1/V/2011 tanggal 13 Mei 2011
Gelar
:
Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Visi
:
Prodi Pendidikan Kimia yang unggul di tingkat nasional maupun internasional dalam bidang kependidikan kimia, bermakna bagi masyarakat serta peduli terhadap lingkungan
Misi
:
  1. Menyelenggarakan pendidikan akademik di bidang kependidikan kimia dalam berbagai jenjang pendidikan dan meningkatkan kualitasnya secara berkelanjutan untuk menghasilkan sumber daya manusia unggul dalam bidang pendidikan kimia, memiliki tekad untuk maju, mampu bersaing dan memiliki jiwa Pancasila;
  2. Mengembangkan pendidikan kimia melalui kegiatan penelitian yang bersifat inovatif dan tepat guna serta mengabdikannya kepada masyarakat;
  3. Menghasilkan karya-karya dalam bidang pendidikan kimia yang bermanfaat bagi masyarakat
Tujuan
:
Tujuan penyelenggaraan pendidikan Program Studi Pendidikan Kimia S1 adalah untuk menghasilkan lulusan yang:
  1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila dan berwawasan luas;
  2. Memiliki integritas kepribadian yang tinggi didukung oleh kemampuan dalam bidang Pendidikan Kimia, bahasa Inggris serta penguasaan atas teknologi informasi;
  3. Bersikap jujur, cerdas, terbuka, terampil, dan tanggap terhadap perubahan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan permasalahan yang dihadapi masyarakat, khususnya permasalahan yang bertalian dengan bidang pendidikan kimia;
  4. Memiliki penguasaan terhadap bidang ilmu yang diajarkan atau bidang ilmu pendidikan yang sesuai dengan profesi kependidikan yang dipilih bagi calon guru atau tenaga kependidikan lainnya;
  5. Memiliki pemahaman mendalam tentang peserta didik dan prinsip dasar kependidikan;
  6. Memiliki penguasaan teori dan keterampilan dalam bidang keguruan bagi calon guru atau bidang profesi kependidikan lainnya;
  7. Memiliki sikap, nilai, kebiasaan dan kecenderungan kepribadian yang menunjang pelaksanaan tugas sebagai pendidik atau tenaga kependidikan lainnya;
  8. Memiliki kemampuan mandiri untuk mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Profil Lulusan
:
Lulusan Prodi Pendidikan Kimia dapat berperan sebagai:
  1. Pendidik di bidang Kimia
  2. Peneliti di bidang Pendidikan Kimia
  3. Pengelola lembaga pendidikan

KOMPETENSI LULUSAN
A. Kompetensi Utama
Kompetensi pedagogik
  1. Menguasai konsep dan prinsip pedagogik serta metode pembelajaran yang baku, yang digunakan untuk merancang, melaksanakan dan mengevaluasi pembelajaran kimia
  2. Mampu melaksanakan pembelajaran kimia yang mendidik dengan menggunakan berbagai media dan sumber belajar
  3. Mampu membuat instrumen/ alat asesmen proses dan hasil belajar
  4. Mampu menerapkan asesmen dalam pembelajaran , mengolah, menganalisis, dan memaknai hasil asesmen sebagai balikan untuk peserta didik, guru, dan orang tua
Kompetensi kepribadian
  1. Mampu bersikap dan berperilaku sebagai pendidik sesuai dengan nilai-nilai agama, kebangsaan, etika dan norma masyarakat
  2. Memiliki kesadaran akan kewajiban dan tanggung jawab serta komitmen terhadap profesi dan tugas profesinya
Kompetensi profesional
  1. Menguasai struktur dan materi kurikulum kimia di sekolah menengah
  2. Menguasai ilmu lain yang menunjang pemahaman ilmu kimia dan keterkaitannya sesuai dengan perkembangan iptek
  3. Mampu merencanakan , melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran siswa aktif, yang memanfaatkan potensi lingkungan setempat sesuai standar proses dan mutu yang ditetapkan
  4. Mampu memanfaatkan teknologi informasi baik secara mandiri maupun bekerja-sama untuk pembelajaran
  5. Mampu melakukan praktikum baik yang bersifat verifikasi, penemuan, analisis atau sintesis secara konvensional maupun secara instrumentasi kimia
  6. Mampu secara efektif mengkomunikasikan informasi, ide, analisis, dan argumen dalam berbagai bentuk media kepada masyarakat yang sesuai dengan bidangnya atau masyarakat umum
  7. Mampu mengambil keputusan dan memberi petunjuk penyelesaian masalah secara tepat dalam mengelola suatu unit kerja dan mampu bertanggung-jawab pada pekerjaan sendiri serta dapat diberi tanggung-jawab atas pencapaian hasil kerja unit kerjanya
Kompetensi sosial
  1. Secara mandiri atau kelompok bertanggung jawab mengembangkan program sekolah dan kerjasama antar sekolah/ instansi
  2. Mampu bekerja mandiri atau bekerjasama dengan teman sejawat untuk merencanakan dan melaksanakan program pembelajaran yang berorientasi pada peserta didik (Lesson Study)
Kompetensi Pendukung
  1. Mampu menjadi fasilitator dalam berbagai kegiatan pelatihan pendidikan Kimia
  2. Mampu mengelola laboratorium kimia di sekolah menengah.
  3. Mampu melaksanakan penelitian (khususnya penelitian tindakan kelas) untuk menemukan cara-cara baru dalam pembelajaran dan mampu memecahkan masalah pembelajaran atau pengembangan pembelajaran dalam kelompok
Kompetensi Lainnya

  1. Mampu mengaplikasikan penggunaan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) untuk mendukung pelaksanaan tugas/peranannya
  2. Mampu menerapkan nilai-nilai konservasi dalam kehidupan bermasyarakat
  3. Mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran kimia di sekolah dengan pengantar bahasa Inggris (untuk kelas/ rombel PGMIPABI)

Senin, 08 Desember 2014

Tawaran Usulan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Bagi Mahasiswa Tahun 2013

Dengan hormat kami beritahukan, bahwa Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Unnes menerima proposal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat sumber dana DIPA BOPTN tahun 2013  dengan ketentuan sebagai berikut:

  1. Mahasiswa semester VI (enam) sampai dengan semester VIII.
  2. Persyaratan usulan penelitian  dan pengabdian kepada masyarakat tertuang pada Panduan Penelitian Mahasiswa Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Negeri Semarang Tahun 2013 atau panduan dapat juga diunduh pada Website:http://lp2m.unnes.ac.id.
  3. Prosedur pendaftaran dapat diunduh/download pada Website:http://lp2m.unnes.ac.id.
  4. Pendaftaran dilakukan secara on line di situs http://sipp.unnes.ac.idproposal dalam format pdf.
  5. Batas akhir usulan proposal penelitian dan pengabdian kepada masyarakat tanggal 30 Maret 2013 pukul 24.00.Wib
  6. Besarnya biaya kegiatan penelitian Rp.4.000.000,-, dan pengabdian kepada masyarakat Rp.3.000.000,-.
Sehubungan dengan hal tersebut  kami mohon bantuan Saudara untuk menginformasikan  kepada mahasiswa di jurusan Saudara.
Atas perhatian dan bantuan Saudara kami sampaikan terima kasih.

SEJARAH PERKEMBANGAN JURUSAN KIMIA FMIPA UNNES

Keberadaan Jurusan Kimia FMIPA Unnes tidak terlepas dari sejarah Unnes (sebelumnya bernama IKIP Negeri Semarang), yang telah dimulai dengan adanya PP No.7/1961 tentang terbentuknya Universitas Diponegoro terhitung mulai tanggal 15 Oktober 1960. Salah satu fakultasnya adalah FKIP di Semarang dan cabangnya di Surakarta.
Pada tahun 1962 oleh Menteri P dan K didirikan Lembaga Pendidikan Guru yang baru yaitu Institut Pendidikan Guru (IPG) dengan fungsi dan tujuan yang sama dengan FKIP. Untuk menghindari dualisme dalam pendidikan guru tingkat universitas, berdasarkan Keppres No.1/1963 tanggal 3 Januari 1963 maka FKIP dan IPG diubah menjadi IKIP yang setaraf dengan universitas di dalam lingkungan Departemen PTIP. Keppres tersebut kemudian dilaksanakan oleh Menteri PTIP dengan mendirikan IKIP melalui Kepmen PTIP No.55/1963 tanggal 22 Mei 1963 sebagai tindak lanjut dari diterbitkannya Keputusan Bersama Menteri PTIP dan Menteri PD & K No. 32/1963 tertanggal 4 Mei 1963 tentang penyatuan FKIP dan IPG di Jakarta, Bandung, Malang dan Yogyakarta ke dalam IKIP.
Dengan adanya penggabungan dengan IPG menjadi IKIP, sedang FKIP UNDIP dan FKIP UNDIP cabang Surakarta dinilai belum dapat berdiri sendiri, maka melalui Kepmen PTIP No.35/1964 tertanggal 4 Mei 1964 ditetapkan FKIP UNDIP menjadi IKIP Yogyakarta cabang Semarang, sedangkan FKIP UNDIP cabang Surakarta menjadi IKIP Yogyakarta cabang Surakarta.
Dengan diterbitkannya Surat Keputusan Menteri PTIP No. 36/1964 tertanggal 4 Mei 1964 tentang pengintegrasian Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) ke dalam IKIP, maka IKIP Yogyakarta cabang Semarang terdiri atas Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan Ilmu Sosial, Fakultas Keguruan Sastra dan Seni serta Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta sesuai dengan surat Keputusan Menteri PTIP No.154/1964 tertanggal 7 November 1964.
Perkembangan lembaga pendidikan guru tingkat perguruan tinggi di Semarang yaitu sejak diselenggarakannya Kursus B-I dan B-II sampai diresmikannya IKIP Yogyakarta cabang Semarang berkembang amat pesat. Berdasarkan pertimbangan bahwa IKIP Yogyakarta cabang Semarang akan berkembang lebih cepat di masa mendatang, namun belum genap berumur satu tahun maka sambil menunggu Keputusan Presiden, Menteri PTIP mendirikan IKIP Semarang sebagai lembaga tersendiri pada tanggal 30 Maret 1965 melalui Kepmen PTIP No.40/1965 tertanggal 8 Maret 1965. Pada waktu itu ditetapkan bahwa IKIP Semarang terdiri atas Fakultas Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan Sastra dan Seni, Fakultas Keguruan Ilmu Sosial, Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta dan Fakultas Keguruan Teknik. Keputusan Presiden yang mensahkan berdirinya IKIP Semarang pada tanggal 30 Maret 1965 itu terbit pada tanggal 14 September 1965 dengan No. 271 tahun 1965. Mulai tahun 1965 itulah Fakultas Keguruan Ilmu Eksakta (FKIE) memiliki 4 jurusan yaitu Jurusan Ilmu Pasti, Jurusan Ilmu Kimia, Jurusan Ilmu Alam dan Jurusan Ilmu Hayat.
Pada tahun 1982 berdasarkan Keputusan Presiden No. 52/1982 nama FKIE diubah menjadi Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FPMIPA) dengan jurusan Pendidikan Matematika, Pendidikan Kimia, Pendidikan Fisika dan Pendidikan Biologi.
Pada tahun 1999 berdasarkan Keputusan Presiden No.24/1999 tentang perubahan IKIP Semarang, Bandung dan Medan menjadi Universitas, maka berdirilah Universitas Negeri Semarang (Unnes) sebagai perubahan dari IKIP Semarang yang telah diresmikan oleh Mendiknas pada tanggal 27 Januari 2000. Berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.278/O/1999 tentang Organisasi dan Tata Kerja Universitas Negeri Semarang, nama FPMIPA juga diubah menjadi FMIPA dengan jurusan Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi.
Perkembangan berikutnya dengan adanya wider mandate maka FMIPA tidak hanya mengelola program studi kependidikan yang mendidik calon guru tetapi juga membuka program studi non kependidikan. Demikian juga dengan dengan jurusan Kimia, sejak tahun 1999 telah mendidik tidak saja calon sarjana kependidikan tetapi juga sarjana Kimia.
Secara singkat berdirinya Jurusan Kimia FMIPA Unnes dimulai dari:
  1. Kursus MO-A dan MO-B (lembaga pendidikan model Belanda) yang telah ada di Semarang sampai dengan tahun 1950
  2. Kursus B-I dan B-II Kimia (1950- 1960)
  3. Jurusan Ilmu Kimia FKIP UNDIP (1961- 1964)
  4. Jurusan Ilmu Kimia FKIE IKIP Yogyakarta cabang Semarang (1964-1965)
  5. Jurusan Ilmu Kimia FKIE IKIP Semarang (1965-1982)
  6. Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA IKIP Semarang (1982-1999)
  7. Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Semarang (2000-sekarang)
Selama perkembangannya, sejak berdiri Jurusan Ilmu Kimia sampai saat ini, yang pernah menjabat sebagai Ketua Jurusan adalah:
  1. 1957-1962 : Ir.H.Basit Wahid (2 periode)
  2. 1963-1965 : Drs. Go Tjong Hwat, Apt
  3. 1966-1969 : Prof. Drs. Imam Moersid, M.Pd.
  4. 1969-1972 : Drs. Kusniadi
  5. 1973-1978 : Prof. Dr. Sarosa Purwadi (2 periode)
  6. 1979-1986 : Drs. Tjipto Soekotjo (2 periode)
  7. 1987-1993 : Drs. Soetomo (2 periode)
  8. 1993-1999 : Drs. Nurwachid Budi Santosa (2 periode)
  9. 1999-2003 : Dr. Kasmadi Imam Supardi, M. S.
  10. 2003-2007 : Dr. Edy Cahyono, M.Si.
  11. 2007-2011 : Drs. Sigit Priatmoko, M.Si.
  12. 2011-… : Dra. Woro Sumarni, M.Si.

Hasil Angket Kepuasan Mahasiswa Tahun 2012


Fakultas: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
data pada 2013-03-12 03:52:39
  • Aspek tangibles (Sarana Pendidikan – Alat Perkuliahan, Media Pengajaran dan Prasarana Pendidikan)
    1. Ruang kuliah yang bersih, nyaman dan rapi (3.30/5.00)
    2. Sarana pembelajaran yang memadai diruang kuliah (3.30/5.00)
    3. Laboratorium yang relevan dengan kebutuhan keilmuan (3.40/5.00)
    4. Fasilitas kamar kecil yang bersih dan terawat (3.10/5.00)
    5. Fasilitas ibadah yang dapat dipergunakan oleh mahasiswa secara memadai (3.30/5.00)
  • Aspek Reliability (Kehandalan Dosen, Staf Akademik)
    1. Dosen selalu mengulang materi perkuliahan sampai semua mahasiswa merasa jelas (3.30/5.00)
    2. Dosen mengalokasikan waktu untuk diskusi dan tanya jawab (3.50/5.00)
    3. Dosen memberi bahan ajar (suplemen) untuk melengkapi materi yang diberikan di Unnes (3.50/5.00)
    4. Dosen selalu datang tepat waktu (3.30/5.00)
    5. Staf Akademik melayani kepentingan mahasiswa dengan baik dan santun (3.40/5.00)
  • Aspek Responsiveness (Sikap Tanggap)
    1. Layanan Bimbingan Konseling bagi mahasiswa dilakukan dengan baik (3.30/5.00)
    2. Pelaksanaan ujian yang tepat waktu (3.60/5.00)
    3. Pembelajaran sesuai dengan waktu yang telah ditentukan (3.50/5.00)
    4. Bantuan (keringanan/beasiswa) bagi mahasiswa tidak mampu (3.60/5.00)
    5. Tersedia waktu khusus untuk orang tua mahasiswa untuk konsultasi (3.20/5.00)
  • Aspek Assurance (Perlakuan pada Mahasiswa)
    1. Permasalahan/keluhan mahasiswa selalu ditangani oleh Unnes melalui dosen bimbingan konseling (3.20/5.00)
    2. Setiap pekerjaan/tugas selalu dikembalikan pada mahasiswa (3.20/5.00)
    3. Adanya sanksi bagi mahasiswa yang melanggar peraturan yang telah ditetapkan dan berlaku untuk semua mahasiswa tanpa terkecuali (3.50/5.00)
  • Aspek Empathy (Pemahaman terhadap Kepentingan Mahasiswa)
    1. Unnes selalu berusaha memahami kepentingan dan kesulitan mahasiswa (3.30/5.00)
    2. Dilaksanakannya monitor terhadap kemajuan mahasiswa melalui dosen wali atau dosen bimbingan konseling (3.40/5.00)
    3. Dosen bersedia membantu mahasiswa yang mengalami kesulitan studi (3.50/5.00)
    4. Dosen bersikap bersahabat kepada mahasiswa (3.50/5.00)
    5. Minat dan bakat mahasiswa difasilitasi dalam pengembangannya (3.50/5.00)
  • Information Systems (Pelayanan dan Kemudahan Sistem Informasi Akademik Terpadu/SIKADU)
    1. Penggunaan SIKADU memberi kemudahan Mahasiswa melaksanakan kegiatan dan administrasi akademik (perkuliahan, perwalian, bimbingan, registrasi, jadual dan Yudisium) (3.70/5.00)
    2. Penggunaan SIKADU mendukung keandalan kegiatan dan administrasi akademik (3.70/5.00)
    3. Penggunaan SIKADU meningkatkan efektivitas kegiatan dan administrasi akademik (3.70/5.00)
    4. Penggunaan SIKADU mendukung kelancaran kegiatan dan administrasi akademik (3.70/5.00)
    5. Penggunaan SIKADU menjamin ketepatan (waktu) pelaksanaan kegiatan dan administarasi akademik (3.70/5.00)