1. ALKOHOL
Alkohol adalah
kelompok senyawa yang mengandung satu atau lebih gugus fungsi hidroksil
(-OH) pada suatu senyawa alkana. Alkohol dapat dikenali dengan rumus
umumnya R-OH. Alkohol merupakan salah satu zat yang penting dalam kimia organik
karena dapat diubah dari dan ke banyak tipe senyawa lainnya. Reaksi dengan
alkohol akan menghasilkan 2 macam senyawa. Reaksi bisa menghasilkan senyawa
yang mengandung ikatan R-O atau dapat juga menghasilkan senyawa mengandung
ikatan O-H.
Salah satu senyawa alkohol, etanol (etil
alkohol, atau alkohol sehari-hari), adalah salah satu senyawa yang dapat
ditemukan pada minuman beralkohol. Rumus kimianya CH3CH2OH.
Penamaan alkohol mengikuti aturan
IUPAC:
1.
temukan rantai karbon terpanjang yang paling tidak mengikat satu
gugus -OH, ini adalah rantai utamanya
1. jika ada lebih satu
gugus -OH, maka cari rantai terpanjang yang paling banyak mengandung gugus
-OH-nya
2. namai apakah itu
termasuk alkohol, alkana diol, triol, dsb.
2.
beri nomor pada gugus -OH, usahakan agar gugus -OH mendapatkan
nomor terkecil
3.
prioritaskan gugus alkohol diatas gugus fungsi lainnya (karena
gugus alkohol/hidroksi adalah gugus yang mendapat prioritas tertinggi dalam
penamaan)
Contoh alkohol
Nama IUPAC
|
Nama umum
|
|
CH3CH2OH
|
Etanol
|
Etil alkohol
|
CH3CH2CH2-OH
|
1-Propanol
|
Propil alkohol
|
(CH3)2CH-OH
|
2-Propanol
|
Isopropil alkohol (Catatan: bukan
isopropanol)
|
2-Etil-1-butanol
|
2-Etilbutanol
|
|
3-Metil-3-pentanol
|
||
2,2-Dimetilsiklopropanol
|
||
Gugus -OH lebih dari 1
|
||
1,2-Etanadiol
|
Etilen glikol
|
|
1,1-Etanadiol
|
Asetaldehid hidrat
|
|
1,4-Sikloheksanadiol
|
||
(juga dikenal sebagai lemak tubuh)
|
1,2,3-Propanatriol
|
Gliserol
|
-OH dapat dinamai sebagai substituen
gugus hidroksil (hidroksialkana)
|
||
1,2-Di(hidroksimetil)sikloheksana
|
||
2-(hidroksimetil)-1,3-propanadiol
|
Sintesis/pembuatan
alkohol
Ada 2 reaksi yang dapat dipakai untuk membuat/mensintesis
alkohol dari gugus karbonil: reaksi adisi Grignard dan reaksi reduksi. Kita
akan lihat satu per satu.
Reaksi
adisi Grignard
Reagen grignard dibuat dengan cara mencampurkan logam
magnesium dengan alkil halida (atau haloalkana). Atom magnesium akan menempati
posisi di antara gugus alkil dan atom halogen (X) dengan rumus umum:
R-X + Mg →
R-Mg-X
Langkah 1: CH3-Mg-Cl + HCHO → CH3-CH2-OMgCl
Langkah 2: CH3-CH2-OMgCl + H2O → CH3-CH2-OH + MgCl(OH)
Mereaksikan Alkil
Halida (Haloalkana) dengan Basa
Reaksi antara alkil halida dengan
basa akan menghasilkan alkohol dan garam.
RX + KOH → ROH + KX
Cara ini digunakan secara khusus untuk membuat amil alkohol dalam skala besar, yaitu dengan mereaksikan kloropentana dan KOH. Dari hasil eksperimen dapat disimpulkan bahwa alkil iodida lebih cepat reaksinya daripada alkil bromida maupun alkil klorida. Selain itu halida primer menghasilkan hasil alkohol yang lebih banyak dibandingkan dengan alkil halida sekunder maupun tersier.
Mereduksi Aldehida
dan Keton
Reaksi aldehida oleh hidrogen
menghasilkan alkohol primer.
RCHO + H2 → ROH
Sedangkan reaksi keton oleh hidrogen
menghasilkan alkohol sekunder.
ROR + H2 → ROH
Alkohol tersier tidak dapat dihasilkan melalui reaksi reduksi.
Hidrolisis Alkil
Hidrogensulfat
Pembuatan alkohol dengan cara
hidrolisis alkil hidrogen sulfat banyak digunakan untuk membuat etanol
perdagangan. Senyawa etil hidrogensulfat yang diperlukan dibuat dari reaksi
adisi H2SO4 pada etena. Contoh:
CH3-CH2-SO3H
+ H2O → CH3CH2OH
+ H2SO4
Hidrasi Alkena
Alkena jika dikenai reaksi hidrasi
dengan adanya asam encer akan menghasilkan alkohol. Sebagai contoh, hidrasi
etilena akan menghasilkan etil alkohol (etanol). Reaksinya adalah:
CH2=CH2 +
H2O ⇌ CH3CH2OH
Hidrolisis Ester
Rumus ester suatu asam organik adalah
RCOOR'. Bila ester tersebut dihidrolisis dapat menghasilkan alkohol dan asam
karboksilat menurut persamaan reaksi:
RCOOR' + H2O ⇌ RCOOH + R'OH
Cara hidrolisis ini ditempuh saat tidak ada cara lain untuk
membuat suatu alkohol yang diperlukan.
Contohnya etanol yang sering disebut alkohol
2.
ETER
Eter merupakan senyawa organik yang memiliki
gugus eter (-o-) merupakan senyawa isomer fungsional dengan alkohol. Eter
sering digunakan pada dunia medis sebagai obat penenang serta sebagai pelarut
organik. Eter digunakan sebagai pelarut karena titik didihnya yang rendah
mengakibatkan mudahnya dilakukan pemisahan.
Eter adalah nama segolongan senyawa organik
yang mengandung unsur-unsur C, H, dan O dengan rumus umum R-O-R'. Bila rumus
umum ini dikaitkan dengan rumus air (HOH), maka eter dapat dianggap sebagai
turunan dialkil dari senyawa air.
Eter dapat digilongkan menjadi dua jenis, yaitu eter simetris dan eter asimetris. Kalau dalam rumus umum eter R = R', maka eter tersebut dinamakan eter sederhana atau eter simetrik. Tetapi bila R ≠ R', dinamakan eter campuran atau eter asimetrik. Di samping yang mempunyai gugus alkil (R) terdapat pula eter yang mengandung gugus aril (Ar) yang rumus umumnya dinyatakan dengan Ar-O-Ar' atau Ar-O-'R.
Di antara eter dan alkohol terdapat isomeri gugus fungsi dalam arti keduanya mempunyai rumus molekul yang sama tetapi gugus fungsinya berbeda. Contoh untuk isomeri fungsi di antara eter dan alkohol ini adalah CH3-O-CH3 dan CH3CH2OH. Perbedaan gugus fungsi tersebut mengakibatkan adanya perbedaan sifat-sifat fisika dan kimia pada eter dan alkohol.
Eter dapat digilongkan menjadi dua jenis, yaitu eter simetris dan eter asimetris. Kalau dalam rumus umum eter R = R', maka eter tersebut dinamakan eter sederhana atau eter simetrik. Tetapi bila R ≠ R', dinamakan eter campuran atau eter asimetrik. Di samping yang mempunyai gugus alkil (R) terdapat pula eter yang mengandung gugus aril (Ar) yang rumus umumnya dinyatakan dengan Ar-O-Ar' atau Ar-O-'R.
Di antara eter dan alkohol terdapat isomeri gugus fungsi dalam arti keduanya mempunyai rumus molekul yang sama tetapi gugus fungsinya berbeda. Contoh untuk isomeri fungsi di antara eter dan alkohol ini adalah CH3-O-CH3 dan CH3CH2OH. Perbedaan gugus fungsi tersebut mengakibatkan adanya perbedaan sifat-sifat fisika dan kimia pada eter dan alkohol.
Struktur Eter
Eter mempunyai rantai C-O-C yang
mempunyai sudut ikatan sebesar 104,5º dan jarak antara atom C dengan O adalah
sekitar 140 pm. Halangan rotasi untuk ikatan C-O sangat kecil. Ikatan oksigen
dalam eter, alkohol dan air sangatlah mirip. Pada teori ikatan valensi,
hibridisasi oksigen adalah sp3.
Oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, dengan demikian hidrogen alfa eter bersifat lebih asam daripada hidrokarbon sederhana, tetapi jauh kurang asam dibandingkan dengan hidrogen alfa golongan karbonil (seperti aldehida dan keton).
Oksigen lebih elektronegatif daripada karbon, dengan demikian hidrogen alfa eter bersifat lebih asam daripada hidrokarbon sederhana, tetapi jauh kurang asam dibandingkan dengan hidrogen alfa golongan karbonil (seperti aldehida dan keton).
Manfaat Eter
Penggunaan senyawa eter dalam kehidupan
sehari-hari adalah:
- Di bidang medis, banyak sekali eter yang digunakan untuk anestesi (bius).
- Bi bidang otomotif, eter digunakan untuk
menghidupkan mesin yang tak mau menyala. Bahkan eter juga digunakan
sebagai tambahan bahan bakar sehingga laju mesin lebih kencang.
- Di laboratorium, eter merupakan pelarut yang
banyak digunakan.
Penamaan (IUPAC)
- pilih rantai
induk terpanjang( harus terdapat gugus eter) sebagai rantai induk.
- letak
alkil/substituen di beri nomor dan jika lebih dari satu diberi awalan
di,tri, tetra,dst.
3.
ALKANON(KETON)
Keton merupakan senyawa organik yang memiliki
gugus karbonil (C=O). keton memiliki jumlah Carbon paling sedikit berjumlah tiga
karbon.
Penamaan (IUPAC)
- pilih rantai
induk terpanjang( harus terdapat gugus fungsi) sebagai rantai induk.contoh
lima atom carbon → pentanon
- letak gugus
fungsi diberi nomor
- letak alkil/substituen di beri nomor dan jika lebih dari satu diberi awalan di,tri, tetra,dst.
Keton merupakan
senyawa organik yang diidentikkan dengan gugus karbonil yang terikat oleh 2
atom karbon. Atom karbon yang diikat gugus karbonil dinamakan karbon α. Atom hidrogen yang diikat karbon α dinamakan hidrogen α. Dengan katalis asam, keton bertautomeri
keto-enol. Reaksi dengan basa, keton menghasilkan enolat. Gugus karbonil
bersifat polar sehingga keton merupakan senyawa polar sehingga dapat larut
dalam air. Hidrogen α dari keton lebih asam dari hidrogen
pada alkana. Aseton, asetoasetat, dan β-hidroksibutirat adalah keton yang
terdapat dalam karbohidrat, asam lemak, dan asam amino sehingga terdapat dalam
tubuh manusia.
1. Struktur
Keton
merupakan senyawa organik yang mengandung unsur C, H, dan O dengan rumus
Sudut yang dibentuk oleh gugus fungsi –CO- sebesar 120 derajat
dan panjang ikatan rangkap.
2. Tatanama Keton
a.
IUPAC
§ Pemberian nama keton
dilakukan dengan mengganti akhiran –a pada nama alkana dengan –on.
§ Tentukan rantai utama
(rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang mengandung gugus
karbonil.
§ Tentukan substituen
yang terdapat dalam rantai utama.
§ Penomoran
substituen dimulai dari ujung yang terdapat gugus karbonil (-CO-) dengan nomor
atom C paling rendah.
§ Jika terdapat 2/lebih
substituen berbeda, dalam penulisan harus disusun berdasarkan urutan abjad
huruf pertama nama substituen.
§
Awalan di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam
penentuan urutan abjad sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda
hubung (antara lain : iso-, dan neo-) diperhatikan dalam penentuan urutan
abjad.
b.
Trivial (Nama Umum)
§ Tentukan gugus-gugus
alkil (substituen) yang mengikat gugus karbonil (-CO-).
§ Tambahkan akhiran
“keton” setelah nama-nama subtituen.
§ Penulisan substituen
alkil tidak harus menurut urutan abjad.
4. Pembuatan dan kegunaan
Pembuatan Keton
a.
Oksidasi alkohol sekunder
Oksidasi alkohol sekunder dengan katalis natrium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan keton dan air.
Oksidasi alkohol sekunder dengan katalis natrium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan keton dan air.
b.
Mengalirkan uap alkohol di atas tembaga panas
Oksidasi uap alkohol sekunder dengan katalis tembaga panas akan menghasilkan keton dan gas hidrogen.
Oksidasi uap alkohol sekunder dengan katalis tembaga panas akan menghasilkan keton dan gas hidrogen.
c.
Memanaskan garam kalsium asam monokarboksilat
Keton dapat diperoleh dri pemanasam garam kalsium asam monokarboksilat.
Keton dapat diperoleh dri pemanasam garam kalsium asam monokarboksilat.
Kegunaan
Keton
a. Aseton digunakan sebagai pelarut organik.
b. Keton siklik digunakan sebagai bahan untuk membuat parfum.
c. Aseton digunakan untuk menghilangkan cat kuku.
d. Isobutil metil keton / hekson digunakan sebagai pelarut nitroselulosa dan getah.
b. Keton siklik digunakan sebagai bahan untuk membuat parfum.
c. Aseton digunakan untuk menghilangkan cat kuku.
d. Isobutil metil keton / hekson digunakan sebagai pelarut nitroselulosa dan getah.
Propanon
4.
ALKANAL (ALDEHID)
Merupakan senyawa organik isomer fungsional dari
keton. Aldehid merupakan senyawa dengan gugus aldehid (-CH=O).gugus aldehid
selalu berada pada ujung dari rantai utama.
Penamaan (IUPAC)
1. pilih rantai induk terpanjang( harus terdapat gugus
fungsi) sebagai rantai induk.contoh lima atom carbon → pentanal
2. letak
gugus fungsi diberi nomor
3. letak
alkil/substituen di beri nomor dan jika lebih dari satu diberi awalan di,tri,
tetra,dst.
SINTESIS
Ada beberapa metode untuk membuat aldehida namun yang
paling umum adalah hidroformilasi. Sebagai
contoh adalah butiraldehida yang
dihasilkan dengan hidroformilasi propena:
H2 + CO + CH3CH=CH2 →
CH3CH2CH2CHO
Reaksi oksidatif
Aldehida pada umumnya didapatkan dari oksidasi
alkohol. Dalam industri, formaldehida diproduksi dalam skala besar
dengan mengoksidasi metanol.Oksigen adalah reagen yang digunakan karena murah.
Di laboratorium, terkadang digunakan agen
pengoksidasi khusus seperti kromium(VI). Oksidasi dilakukan
dengan cara memanaskan alkohol dengan larutan kalium
dikromat. Dikromat yang
berlebih akan mengoksidasi aldehida menjadi asam karboksilat, maka dari itu aldehida yang
terbentuk segera didistilasi.
[O] + CH3(CH2)9OH
→ CH3(CH2)8CHO
+ H2O
Oksidasi alkohol primer membentuk
aldehida dapat menggunakan beberapa metode atau reagen seperti asam IBX, Dess-Martin periodinane, Oksidasi
Swern, TEMPO, atauOksidasi
Oppenauer.
Reaksi oksidasi lain yang banyak
digunakan industri adalah proses
Wacker, dimana etilena dioksidasi menjadi asetaldehida dengan
bantuan katalis tembaga dan palladium (asetaldehid juga diproduksi dalam skala
besar dengan hidrasi asetilena.
Metode khusus
Nama reaksi
|
Substrat
|
Keterangan
|
atau menggunakan litium tri-t-butoksialuminium hidrida (LiAlH(OtBu)3).
|
||
nukleofilik arena
|
Contohnya Reaksi Vilsmeier-Haack
|
|
reagents timah(II) klorida dan asam hidroklorat.
|
||
hidrolisis oksazin
|
||
5.
ASAM ETANOAT (ASAM KARBOKSILAT)
Merupakan senyawa organik dengan gugus
karboksilat(-COOH). Asam karboksilat merupakan turunan alkana.
Asam karboksilat adalah
asam organik yang diidentikkan dengan gugus karboksil. Asam
karboksilat merupakan asam Bronsted-Lowry (donor proton). Garam dan
anion asam karboksilat dinamakan karboksilat. Asam karboksilat merupakan
senyawa polar, dan membentuk ikatan hidrogen satu sama lain. Pada fasa gas,
Asam karboksilat dalam bentuk dimer. Dalam larutan Asam karboksilat merupakan
asam lemah yang sebagian molekulnya terdisosiasi menjadi H+ dan RCOO-. Contoh :
pada temperatur kamar, hanya 0,02% dari molekul asam asetat yang terdisosiasi dalam
air. Asam karboksilat alifatik rantai pendek (atom karbon <18) dibuat dengan
karbonilasi alkohol dengan karbon monoksida. Untuk rantai panjang dibuat dengan
hidrolisis trigliserida yang biasa terdapat pada minyak hewan dan tumbuhan.
1. Struktur
Rumus umum asam
karboksilat adalah R-COOH atau Ar-COOH, dimana :
R : Alkil
Ar : Aril
R : Alkil
Ar : Aril
-COOH
: Gugus karboksil
Ciri khusus dalam asam
karboksilat adalah terdapatnya gugus fungsi karboksil (-COOH), karboksil
diambil dari karbonil (-CO-) dan hidroksil (-OH).
Sudut
yang dibentuk oleh gugus fungsi –COOH- sebesar 120 derjat dan panjang ikatan
C=O sebesar 0,121 nm.
2. Tatanama Asam karboksilat
a.
IUPAC
§ Pemberian
nama asam karboksilat dilakukan dengan mengganti akhiran –a pada nama alkana
dengan –oat.
§ Tentukan
rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang mengandung
gugus karboksil).
§ Tentukan
substituen yang terikat rantai utama.
§ Penomoran
substituen dimulai dari atom C gugus karboksil.
§ Jika
terdapat 2/lebih substituen berbeda dalam penulisan harus disusun berdasarkan
urutan abjad huruf pertama nama substituen.
§ Penambahan
kata “asam” pada awal nama senyawa.
§ Awalan
di-, tri-, sek-, ters-, tidak perlu diperhatikan dalam penentuan urutan abjad
sedangkan awalan yang tidak dipisahkan dengan tanda hubung (antara lain : iso-,
dan neo-) diperhatikan dalam penentuan urutan abjad.
Contoh : bukan Asam-3-neopentil-2-metilheksanoat tetapi Asam 2-metil-3-neopentilheksanoat
Contoh : bukan Asam-3-neopentil-2-metilheksanoat tetapi Asam 2-metil-3-neopentilheksanoat
b.
Trivial (Nama Umum)
§ Tak
bercabang
Berikut ini daftar nama trivial beberapa asam karboksilat yang tidak bercabang :
Berikut ini daftar nama trivial beberapa asam karboksilat yang tidak bercabang :
§ Bercabang
a) Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang terdapat gugus karboksil).
b) Tentukan substituen yang terikat pada rantai utama.
c) Penambahan kata “asam” pada awal nama senyawa.
d) Penomoran substituen dimulai dari atom karbon yang mengikat gugus karboksil dengan huruf α, β, γ.
a) Tentukan rantai utama (rantai dengan jumlah atom karbon paling panjang yang terdapat gugus karboksil).
b) Tentukan substituen yang terikat pada rantai utama.
c) Penambahan kata “asam” pada awal nama senyawa.
d) Penomoran substituen dimulai dari atom karbon yang mengikat gugus karboksil dengan huruf α, β, γ.
3.
Sifat fisika dan kimia
Sifat
Fisik Asam karboksilat
§ Asam
karboksilat mempunyai titik didih lebih tinggi daripada senyawa organik
golongan lain yang berat molekulnya sebanding.
§ Kelarutan
asam karboksilat dalam air lebih besar daripada alkohol, eter, aldehida, dan
keton yang berat molekulnya sebanding.
§ Kelarutan
asam karboksilat dalam air menurun seiring dengan meningkatnya berat molekul.
§ Asam
karboksilat dengan 1-4 atom karbon dapat larut sempurna dalam air.
Sifat
KimiaAsam karboksilat
§ Reaksi
dengan basa
Asam karboksilat bereaksi dengan basa menghasilkan garam dan air.
Asam karboksilat bereaksi dengan basa menghasilkan garam dan air.
§ Reduksi
Reduksi asam karboksilat dengan katalis litium alumunium hidrida menghasilkan alkohol primer.
Reduksi asam karboksilat dengan katalis litium alumunium hidrida menghasilkan alkohol primer.
§ Reaksi
dengan tionil diklorida
Asam karboksilat bereaksi dengan tionil diklorida membentuk klorida asam, hidrogen klorida dan gas belerang dioksida.
Asam karboksilat bereaksi dengan tionil diklorida membentuk klorida asam, hidrogen klorida dan gas belerang dioksida.
§ Esterifikasi
Dengan alkohol, asam karboksilat membentuk ester. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kesetimbangan.
Dengan alkohol, asam karboksilat membentuk ester. Reaksi yang terjadi merupakan reaksi kesetimbangan.
§ Reaksi
dengan amonia
Dengan amonia, asam karboksilat membentuk amida dan air.
Dengan amonia, asam karboksilat membentuk amida dan air.
§ Dekarboksilasi
Pada suhu tinggi, asam karboksilat terdekarboksilasi membentuk alkana.
Pada suhu tinggi, asam karboksilat terdekarboksilasi membentuk alkana.
§ Halogenasi
Asam karboksilat dapat bereaksi dengan halogen dengan katalis phosfor membentuk asam trihalida karboksilat dan hidrogen halida.
Asam karboksilat dapat bereaksi dengan halogen dengan katalis phosfor membentuk asam trihalida karboksilat dan hidrogen halida.
4.
Pembuatan Asam karboksilat
§ Oksidasi
alkohol primer
Oksidasi alkohol primer dengan katalis kalium permanganat akan menghasilkan asam karboksilat.
Oksidasi alkohol primer dengan katalis kalium permanganat akan menghasilkan asam karboksilat.
§ Karbonasi
pereaksi Grignard
Karbonasi pereaksi Grignard dalam eter, kemudian dihidrolisis akan menghasilkan asam karboksilat.
Karbonasi pereaksi Grignard dalam eter, kemudian dihidrolisis akan menghasilkan asam karboksilat.
§ Oksidasi
alkil benzena
Oksidasi alkil benzena dengan katalis kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan asam karboksilat.
Oksidasi alkil benzena dengan katalis kalium bikromat dan asam sulfat akan menghasilkan asam karboksilat.
§ Hidrolisis
senyawa nitril
Hidrolisis senyawa nitril dalam suasana asam akan membentuk asam karboksilat.
Hidrolisis senyawa nitril dalam suasana asam akan membentuk asam karboksilat.
5.
Kegunaan Asam karboksilat
§ Asam
format dipakai untuk menggumpalkan lateks (getah karet).
§ Asam
asetat digunakan sebagai cuka makan.
Rantai lurus, asam karboksilat tersaturasi
Atom Karbon
|
Nama Derivat
|
Nama IUPAC
|
Rumus Molekul
|
Terdapat pada
|
1
|
ASAM METANOAT
|
HCOOH
|
GIGITAN SERANGGA
|
|
2
|
ASAM ETANOAT
|
CH3COOH
|
||
3
|
ASAM PROPANOAT
|
CH3CH2COOH
|
PENGAWET PADA GANDUM
|
|
4
|
ASAM BUTANOAT
|
CH3(CH2)2COOH
|
MENTEGA BASI
|
|
5
|
ASAM PENTANOAT
|
CH3(CH2)3COOH
|
||
6
|
ASAM KAPROAT
|
CH3(CH2)4COOH
|
LEMAK KAMBING
|
|
7
|
ASAM ENANTOAT
|
CH3(CH2)5COOH
|
||
8
|
ASAM OKTANOAT
|
CH3(CH2)6COOH
|
KELAPA DAN AIR SUSU IBU
|
|
9
|
ASAM PELARGONOAT
|
CH3(CH2)7COOH
|
||
10
|
ASAM KAPRAT
|
CH3(CH2)8COOH
|
||
11
|
ASAM DODEKANOAT
|
CH3(CH2)10COOH
|
MINYAK KELAPA DAN SABUN CUCI TANGAN.
|
|
12
|
ASAM TETRADEKANOAT
|
CH3(CH2)12COOH
|
PALA
|
|
13
|
ASAM HEKSADEKANOAT
|
CH3(CH2)14COOH
|
MINYAK PALEM
|
|
14
|
ASAM OKTADEKANOAT
|
CH3(CH2)16COOH
|
COKLAT, WAX, SABUN, DAN MINYAK
|
|
15
|
ICOSANOIC ACID
|
CH3(CH2)18COOH
|
PEANUT OIL
|
[HTTP://ID.WIKIPEDIA.ORG/WIKI/ASAM_ALKANOAT]
6.
ALKIL ALKANOAT (ESTER)
Senyawa organik yang memiliki rumus (R-COO-R').
Ester merupakan senyawa yang diturunkan dari asam karboksilat dengan mengganti
hidrogen pada gugus hidroksilnya dengan gugus hidrokarbon. Oleh karena itu,
secara umum struktur dari ester dapat dituliskan seperti berikut.
Senyawa-senyawa ester
Dalam kimia, ester adalah suatu senyawa organik yang terbentuk melalui penggantian
satu (atau lebih) atom hidrogen pada guguskarboksil dengan
suatu gugus organik (biasa dilambangkan dengan R'). Asam oksigen adalah suatu
asam yang molekulnya memiliki
gugus -OH yang
hidrogennya (H) dapat menjadi ion H+.
Senyawa-senyawa ester
Banyak
ester memiliki bau seperti bau buah-buahan, sehingga banyak senyawanya
dijadikan perasa dan aroma buatan.
Nama ester
|
Bau atau terdapat di
|
penghilang
cat kuku, cat pada mainan, lem
|
|
fruity
|
|
fruity, ylang
ylang, feijoa
|
|
Metil
butirat (metil
butanoat)
|
|
Methyl
pentanoat (metil
valerat)
|
|
root
beer, wintergreen, Germolene dan Ralgex ointments
|
|
Amil
asetat (pentil
asetat)
|
|
Pentil
butirat (amil
butirat)
|
|
Pentil
heksanoat (amil
kaproat)
|
|
Pentil
pentanoat (amil
valerat)
|
|
blackberry, nanas, keju, wine
|
|
Ester disebut juga alkil alkanoat. Bagaimana penamaan ester?
Penamaan ester menurut IUPAC dilakukan dengan menyebut- kan terlebih dahulu
alkil yang melekat pada gugus karbonil
kemudian nama karboksilatnya. Adapun tata nama trivial ester
disesuaikan dengan tata nama trivial karboksilat.
Sumber : http://chemistry-art.blogspot.com/ (Diakses
pada tanggal 3 November 2014 pukul 23:49 WIB)